ZMedia Purwodadi

Jelaskan Cara Merancang Pembelajaran dengan Prinsip Understanding by Design (UbD) Bagi Guru

Daftar Isi
Qurrotuluyun.com - Pendidikan merupakan landasan yang vital dalam pembentukan generasi masa depan yang kompeten dan adaptif. Bagi seorang guru, tantangan tidak hanya terletak pada penyampaian informasi, tetapi juga pada bagaimana siswa dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam konteks yang relevan. Understanding by Design (UbD) atau Pemahaman melalui Perancangan merupakan kerangka kerja yang revolusioner dalam merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Latar Belakang dan Filosofi Understanding by Design (UbD)

Pendekatan UbD dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe sebagai respons terhadap kebutuhan akan pendidikan yang lebih berpusat pada pemahaman konseptual daripada sekadar penerimaan informasi. Pendekatan ini menekankan bahwa proses merancang pembelajaran seharusnya dimulai dari tujuan akhir yang diinginkan, bukan dari konten atau materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran harus menjadi pusat perencanaan kurikulum dan pengajaran, yang kemudian diikuti dengan pemilihan materi, strategi pengajaran, dan penilaian yang sesuai.

Tujuan dari Artikel Ini

Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis kepada para guru dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD. Dengan memahami langkah-langkah konkret dalam merancang pembelajaran dengan UbD, diharapkan guru dapat meningkatkan efektivitas pengajaran mereka dan memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan berdampak.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara mendalam langkah-langkah merancang pembelajaran dengan UbD, mulai dari identifikasi tujuan pembelajaran, merumuskan pertanyaan esensial, perencanaan pembelajaran, hingga pengembangan penilaian yang relevan. Dengan demikian, guru dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip UbD ke dalam praktik pengajaran mereka sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pemahaman mendalam, refleksi kritis, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata.

Pentingnya Penerapan UbD dalam Konteks Pendidikan

Penerapan UbD bukan hanya sekadar mengikuti tren atau metode baru dalam pendidikan, tetapi merupakan upaya untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan kompleks di masa depan. Dengan merancang pembelajaran berdasarkan pemahaman yang mendalam, guru tidak hanya membantu siswa untuk mencapai kompetensi akademik, tetapi juga mengembangkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan belajar secara mandiri. Dalam era di mana informasi tersedia begitu melimpah, pendidikan yang berpusat pada pemahaman dan aplikasi pengetahuan menjadi semakin penting dalam membekali generasi penerus dengan keterampilan yang relevan dan diperlukan.

Cara Merancang Pembelajaran dengan Prinsip Understanding by Design (UbD) Bagi Guru


Jelaskan Cara Merancang Pembelajaran dengan Prinsip Understanding by Design (UbD) Bagi Guru


Pendidikan modern menuntut guru untuk tidak hanya mengajar materi, tetapi juga memastikan bahwa siswa benar-benar memahami konsep-konsep yang diajarkan dan dapat mengaplikasikannya dalam situasi nyata. Salah satu pendekatan yang dapat membantu guru mencapai tujuan ini adalah Understanding by Design (UbD), atau Pemahaman melalui Perancangan. Prinsip UbD dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe sebagai kerangka kerja untuk merancang pembelajaran yang berpusat pada pemahaman mendalam dan aplikasi pengetahuan.

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran yang Diinginkan

Langkah pertama dalam merancang pembelajaran dengan UbD adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik. Tujuan ini harus dirumuskan berdasarkan apa yang diharapkan siswa pahami dan kuasai setelah menyelesaikan pembelajaran. Tujuan ini bisa berupa pemahaman konseptual, penguasaan keterampilan, atau kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.

Contoh tujuan pembelajaran:

  • Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekologi dan menerapkannya dalam studi kasus ekosistem yang berbeda.

2. Merumuskan Pertanyaan Esensial

Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, langkah berikutnya adalah merumuskan pertanyaan esensial yang akan mengarahkan proses pembelajaran. Pertanyaan esensial dirancang untuk merangsang pemikiran kritis, refleksi, dan eksplorasi lebih lanjut oleh siswa. Pertanyaan ini seringkali tidak memiliki jawaban yang langsung, tetapi mengajak siswa untuk menggali lebih dalam konsep atau topik yang dipelajari.

Contoh pertanyaan esensial:

  • Mengapa keanekaragaman hayati penting untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi?

3. Perencanaan Pembelajaran

Setelah tujuan dan pertanyaan esensial ditetapkan, guru dapat merancang rencana pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut. Rencana pembelajaran mencakup pemilihan materi pembelajaran, strategi pengajaran yang sesuai, serta aktivitas atau proyek yang dirancang untuk membantu siswa mencapai pemahaman yang mendalam.

  • Penyampaian Materi: Pilih materi pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi ini bisa berupa teks bacaan, video, presentasi, atau demonstrasi langsung.

  • Strategi Pengajaran: Tentukan strategi pengajaran yang mendukung interaksi siswa, seperti diskusi kelompok, studi kasus, atau eksperimen praktis. Strategi ini harus dirancang untuk membangkitkan minat siswa dan mendukung pemahaman konsep yang diajarkan.

  • Aktivitas Pembelajaran: Sertakan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep dalam konteks nyata atau mengembangkan keterampilan tertentu. Misalnya, proyek penelitian, simulasi, atau permainan peran yang relevan dengan materi pembelajaran.

4. Pengembangan Penilaian Autentik

Langkah terakhir dalam UbD adalah merancang penilaian yang sesuai untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penilaian ini harus didesain untuk menilai pemahaman konseptual, penerapan pengetahuan dalam situasi nyata, dan keterampilan yang diperlukan. Penilaian autentik seperti proyek penelitian, presentasi, atau portofolio dapat memberikan gambaran yang lebih holistik tentang pencapaian siswa.

  • Rubrik Penilaian: Buat rubrik penilaian yang jelas dan transparan untuk mengkomunikasikan kriteria penilaian kepada siswa. Rubrik ini membantu siswa memahami harapan yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.

Manfaat Penggunaan Prinsip UbD

  • Pembelajaran Bermakna: Guru dapat menyusun pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa, karena berpusat pada pemahaman konsep dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata.

  • Pengembangan Keterampilan Komprehensif: Pendekatan UbD membantu mengembangkan keterampilan pemikiran kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang penting bagi siswa di era informasi saat ini.

  • Kesesuaian dengan Kebutuhan Siswa: Guru dapat mengadaptasi rencana pembelajaran sesuai dengan gaya belajar, minat, dan kebutuhan siswa secara individual atau kelompok.

Dengan mengikuti prinsip Understanding by Design (UbD), guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna bagi siswa mereka. Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan pencapaian akademik, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang mampu berpikir kritis dan menghadapi tantangan dengan percaya diri.